Tuesday, April 02, 2013

Yuk berpikir positif (renungan untuk diri sendiri)

Tiba-tiba ada yang meluap-luap dalam hati, yang ingin dilepaskan. Setelah hampir setahun kami menikah, kenapa tak kunjung diberikan anak? Sedang seringkali saya mendengar sahabat-sahabat saya yang tak lama setelah menikah, langsung diberikan kebagiaan anak. Pertanyaan yang berat dan saya pun tak bisa menjawabnya. Ah sungguh saya merindukan hadirnya anak di tengah-tengah keluarga kecil kami.

Yah, sebenarnya hal ini sungguh hal yang tidak menyenangkan, karena dulu sewaktu masih single dan teman-teman terdekat saya, sudah menggenapkan setengah dien-nya, Ibu saya selalu bertanya, "Kapan kamu nyusul?" Walhasil saya cuma tersenyum datar, "Insya Allah Mah secepatnya, jodoh ga kemana koq. Allah pasti mempertemukan pasangan hidupku di saat yang tepat." Alhamdulillah, tepat pada tanggal 3 September 2013, ada seorang laki-laki menyampaikan maksud ingin mempersunting saya, proses ta'aruf dimulai hingga akhirnya kami sepakat untuk mengikrarkan janji membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah pada 14 April 2012.

Lalu sekarang setelah saya menikah.. berlanjut dengan pertanyaan, "Udah isi belum?" Sebenernya buat saya pertanyaan ini biasa saja, dan biasanya hanya akan saya jawab, "Belum, Insya Allah secepatnya. Mohon doanya yaa." Tetapi terkadang ada pertanyaan berlanjut, "Kemaren tuh yang nikahnya pas bareng kamu (atau setelah kamu nikah), sekarang malah udah hamil 2 bulan." Nyess.. itu nusuk banget rasanya. Atau ada juga yang mengatakan bahwa, "eeh, periksa sonoh ke dokter, siapa tau ada masalah dengan kamu." Hhmm.. Ada apa sih dengan pernyataan itu? Kenapa pernyataan yang segitu sederhana, mengandung nada menyindir, menurut pikiran saya. Padahal melihat struktur kata-katanya, itu adalah sebuah ajakan yang baik, tapi rasanya terdengar seperti olokan.

Aaaah kenapa juga sih dipikirkan... Allah itu selalu sesuai dengan prasangka hamba-Nya koq. Jika kita berpikir bahwa Allah tidak mau mengabulkan doa kita, itu bukan karena Dia tidak sayang pada kita. Mungkin, itu karena Dia sayang bangeed malah sama kita, ingin menguji kita, atau malah suka mendengar doa-doa kita. Saat kita berurai air mata, berdoa dengan khusyuk, sujud di sepertiga malam, justru itulah yang Allah suka. Allah rindu saat kita mencurahkan isi hati kita pada-Nya. Allah tidak pelit untuk mengabulkan doa kita, hanya saja Dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya kepada kita. Mem-package sedemikian rupa agar pada saatnya tiba, hal itu akan mnguatkan keimanan kita pada-Nya.

Sebenernya saya sendiri pun banyak mengambil hikmah dari semua ini. Menikmati keberduaan kami, kebersamaan kami, pacaran yang tak pernah kami lakukan sebelumnya. Merencanakan liburan ke keluar kota, menghabiskan weekend dengan nonton bareng berdua, menyusupi agenda training dengan kuliner bersama (ooops..), ataupun hanya berleha-leha saja di rumah, bermanja-manja, ah surga dunia memang :) Bersyukur bahwa kami bisa melakukan aktivitas apapun berdua. Hehe.. Selalu saja selesai dari liburan yang satu, kami merencanakan agenda selanjutnya, Pulau mana lagi yaa Aay yang akan kita tuju?? :)

Baru setahun kebersamaan kami berdua. Tapi rasanya semua dilalui dengan semakin eratnya rasa sayang kami kepada pasangan masing-masing dan rasa cinta kepada Rabb kami. Indah yaa, apa yang sedang Allah rencanakan. Ada suka ada duka, ada sedih ada bahagia, ada kecewa, ada gembira. Semua adalah paketan utuh yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, Tawazun.

Dan akhirnya kami hanya bisa menyerahkan sepenuhnya kepada Khalik kami, Sang Maha Berkehendak, Sang Maha Pendengar Doa, sambil terus berikhtiar, sambil terus memperbaiki diri agar bisa menjadi sosok orangtua yang hebat, sambil terus menanti di setiap bulannya, sambil terus berpikir positif, believe and wish that He will give this best gift in the right time. Sugooooiii...!!!

=Momentum before anniversary=
Enjoy the day - Jakarta, 2 April 2013 - 2:04 pm

No comments:

Post a Comment